TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Agus Tjahajana Wirakusumah menyinggung Tesla dalam paparan perkembangan kerjasama Badan Usaha Milik Negara dengan calon mitra proyek baterai kendaraan listrik.
Menurut dia, pemerintah sedang ingin mengetahui ketertarikan Tesla dalam investasi baterai kendaraan listrik.
Tesla adalah produsen mobil listrik asal Amerika Serikat yang belakangan bernegosiasi dengan Indonesia mengenai investasi baterai kendaraan listrik.
Tesla pun disebut pendatang terbaru yang menyatakan minat berinvestasi di Indonesia. Dua perusahaan calon mitra lainnya yang aktif melakukan komunikasi dengan tim adalah perusahaan baterai asal Cina CATL dan LG Chem (Korea Selatan).
Baca: Ini Alasan Orang Indonesia Membeli Mobil Listrik Tesla
"Kami sudah maju jauh 5 sampai 6 bulan di depan, Tesla baru belakangan masuk. Sehingga kami sedang mempelajari mereka mau masuknya ke (investasi) mana," ujar dia dalam diskusi yang digelar Kementerian BUMN pada Selasa, 2 Februari 2021.
Agus Tjahajana Wirakusumah juga Komisaris Utama BUMN Mining Industry Indonesia (Mind ID).
Menurut Agus, berdasarkan negoasisi terakhir Tesla ingin berinvestasi pada produksi sistem penyimpanan energi atau Energy Storage System(ESS).
Adapun perusahaan asal Korea Selatan, LG, juga sedang dalam tahap negosiasi. LG meminta kepastian jaminan bahan baku baterai selama produksi.
Agus mengungkapkan bahwa swasta khawatir bahan baku baterai mobil listrik akan habis pada 10-20 tahun masa produksi. Jika pasokan tak memenuhi, investasi triliunan rupaih bakal sia-sia.
"Itu wajar," ucap Agus soal Tesla dan LG.