Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada 4 Masalah Ban Selain Aquaplaning di Musim Hujan

image-gnews
Ilustrasi ban mobil. TEMPO/Tony Hartawan
Ilustrasi ban mobil. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Curah hujan ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah merupakan tanda untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara. Hal ini dapat menyebabkan kendaraan rentan terpapar banjir atau genangan, dan berpengaruh terhadap ban.

National Sales Manager PCR (Passenger Car Radial) Hankook Tire Apriyanto Yuwono, menerangkan ban perlu mendapatkan perhatian khusus pada musim hujan. Menurutnya, pemilihan ban yang tepat menjadi faktor penting untuk melintasi berbagai kontur jalan seperti aspal, tanah, hingga bebatuan. 

“Selain aquaplaning, ada risiko lain yang perlu diwaspadai. Terlebih lagi di saat kondisi angin kencang, permukaan jalan lebih licin dan tertutup air bahkan lumpur,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Februari 2021.

Menurut Apriyanto, ban sebagai part penopang kendaraan perlu didukung dengan daya tahan yang optimal. Sehingga mampu untuk memecah genangan air, bekerja stabil saat hujan, dan memberikan kenyamanan berkendara.

Dia juga menjelaskan setidaknya ada empat risiko yang patut diwaspadai pengendara saat musim hujan dan potensi banjir. Berikut lengkapnya:

Objek tersembunyi pada ban

Saat melintasi genangan air, pengendara sulit menghindari adanya objek tersembunyi yang tajam atau cukup keras. Misalnya, objek seperti paku yang menempel di kayu, bongkahan batu, atau semen tajam serta pecahan botol dapat berisiko menembus ban.

Baca juga: Tips Memilih Ban Mobil yang Tepat Ala Hankook

Apriyanto menambahkan, biasanya bisa mengenai bagian telapak ban, ini mengakibatkan sobek di bagian samping ban (sidewall). “Jika terjadi kerusakan atau sobekan yang cukup besar disarankan segera diganti,” kata dia.

Kerusakan casing break up (Shock CBU)

Kerusakan casing break up (Shock CBU) juga berpotensi terjadi saat hujan dan banjir. Hal ini terjadi akibat ban yang terbentur dengan jalan rusak dan berlubang. Untuk itu, penting bagi pengendara untuk menjaga kecepatan mobil dan jaga jarak aman antar kendaraan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dinding ban yang benjol menjadi tanda kerusakan ban akibat melintasi jalan rusak dan berlubang. Dengan berkendara tidak terlalu kencang dapat meminimalisir benturan ke jalan rusak serta menghindari terciptanya ombak air yang bisa masuk ke dalam mesin yang bisa merusak komponen elektrikal lainnya.

Ozon crack atau retakan ban

Ozone crack adalah retakan pada ban karena setelah terendam air serta lumpur, ban terpapar sinar matahari secara terus menerus tanpa dipakai berkendara.

Sinar matahari merupakan salah satu penghasil gas O3 (Ozone). Sering terjadi saat mobil disimpan di area terbuka sehingga terkena matahari. Untuk itu, penting untuk selalu mencuci kendaraan serta parkir ditempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Pada dasarnya, musim hujan bukan menjadi halangan untuk mobilitas sehari-hari selama cuaca masih relatif aman. Salah satu cara untuk mengantisipasi kondisi ini adalah dengan memilih ban yang sesuai demi menunjang performa kendaraan yang lebih maksimal.

“Seperti daya cengkram yang kuat pada jalan basah serta handling yang lebih stabil,” tutur Apriyanto.

Skidding atau tergelincir

Skidding atau tergelincir terjadi saat kontrol traksi yang kurang optimal, sehingga membuat berpindah jalur atau bermanuver mendadak. Selain dapat diwaspadai dengan mengurangi kecepatan berkendara, pengendara perlu menginjak dan melepaskan rem secara hati-hati agar roda tidak terkunci.

Adapun tekanan udara pada ban yang ideal bagi kendaraan penumpang atau MPV dan LCGC yakni 30-33 psi, atau, untuk lebih detail dapat diperiksa pada stiker tekanan udara yang tertera pada kendaraan. Jika tekanan terlalu tinggi, bisa menimbulkan tekstur ban yang keras akibat udara saling berhimpitan, dan ban kehilangan daya serap terhadap getaran.

Begitu juga, apabila tekanan ban kurang dari kebutuhan ideal akan membuat traksi pada tapak ban tidak berfungsi maksimal. Khususnya dalam memecah genangan air dan mengancam keselamatan pengendara. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komponen Mobil Apa Saja yang Harus Diperiksa Setelah Digunakan Mudik Lebaran?

13 hari lalu

Foto udara kendaraan pemudik memadati di jalur selatan, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu 14 April 2024. Arus balik H+3 lebaran dari Tasikmalaya menuju Bandung terpantau padat merayap dan terjadi antrean kendaraan dari Sindangkasih, Kabupaten Ciamis hingga Indihiang, Kota Tasikmalaya. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Komponen Mobil Apa Saja yang Harus Diperiksa Setelah Digunakan Mudik Lebaran?

Berikut beberapa komponen mobil yang sebaiknya kembali diperiksa setelah digunakan selama perjalanan mudik.


Seri Antisipasi Kecelakaan Maut: Tips untuk Menghindari Pecah Ban Mobil

14 hari lalu

Ilustrasi ban mobil. Sumber: carscoops.com
Seri Antisipasi Kecelakaan Maut: Tips untuk Menghindari Pecah Ban Mobil

Kecelakaan yang disebabkan oleh pecah ban mobil, seringkali terjadi karena pengemudi kesulitan mengendalikan laju kendaraan.


Penting Cek Keamanan Kendaraan Sebelum Mudik Lebaran, Apa yang Wajib Diperiksa?

25 hari lalu

Sebuah mobil sedang mendapatkan penanganan perbaikan di Posko Siaga Toyota di Rest Area KM 57 A, Karawang, Jawa Barat, 15 April 2023. Posko Siaga Mudik mulai dikunjungi pemudik pada H-7 Lebaran 2023. TEMPO/Wawan Priyanto
Penting Cek Keamanan Kendaraan Sebelum Mudik Lebaran, Apa yang Wajib Diperiksa?

Anda sudah siap berangkat mudik lebaran dengan kendaraan pribadi, jangan lupa cek beberapa komponen kendaraan sebelum jalan untuk keamanan.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

34 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

35 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

38 hari lalu

Kendaraan melintasi banjir di Jalan Raya Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menncatat banjir terjadi pada 11 ruas jalan di DKI Jakarta yang disebabkan curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

Pengendara mobil patut mewaspadai bahaya aquaplaning saat musim hujan, Ini penjelasannya.


Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

43 hari lalu

Umat muslim menggunakan perahu untuk berangkat melaksanakan salat Tarawih di Masjid Riyadhul Abidin, Ulu Gedong, Jambi, Jumat, 15 Maret 2024. Banjir yang telah merendam kawasan itu sejak tiga bulan terakhir dan melumpuhkan akses jalan darat tidak menyurutkan umat muslim setempat untuk melaksanakan ibadah salat Tarawih berjamaah di masjid. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024


Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

57 hari lalu

Ilustrasi Hujan (Pixabay)
Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

Hotel ini menjanjikan akan mengganti biaya menginap semalam jika turun hujan yang mengganggu liburan di Singapura.


BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

59 hari lalu

Pengunjung Car Free Day di kawasan Bundaran HI mengenakan payung saat diguyur hujan, Jakarta, Ahad, 12 Februari 2023. Dilansir dari BMKG, perkiraan cuaca Jakarta berpotensi hujan sedang lebat sampai sepekan ke depan, warga dihimbau  mempersiapkan diri termasuk kebugaran tubuh untuk menghadapi cuaca ekstrem. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI
BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

BMKG sebut cuaca ekstrem sampai 8 Maret 2024. Ada tiga indikator untuk menentukan cuaca ekstrem, dari tekanan udara, awan, sampai angin.


Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

1 Maret 2024

Ilustrasi hujan (pixabay.com)
Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

Pakar menyarankan menerapkan pola makan sehat dengan gizi lengkap untuk menjaga ketahanan tubuh di musim hujan seperti sekarang.