TEMPO.CO, Jakarta - Balai Lelang PT JBA Indonesia optimistis meski pandemi Covid-19 belum berakhir bisnis penjualan mobil bekas.
Hingga menjelang akhir kuartal pertama 2021, jumlah pembeli atau peserta lelang penjualan mobil bekas dan motor bekas di JBA naik hingga 11 persen dibanding tahun lalu.
Chief Operating Officer PT JBA Indonesia Deny Gunawan menerangkan, capain itu terjadi karena JBA beradaptasi dalam menghadapi pandemi Covid-19, yang sempat membuat industri otomotif terpuruk.
“Kami akan lebih agresif menciptakan inovasi. Sehingga dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan produktivitas bisnis,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 Maret 2021.
Baca: Rapor Penjualan Mobil di Indonesia Setelah Dihantam Covid-19
JBA akan menghadirkan beberapa inovasi lelang penjualan mobil bekas pada kuartal pertama 2021 di tengah masa Pandemi Covid-19.
Pertama, One JBA Membership, program dengan empat tingkatan untuk membeli mobil bekas di JB. Inovasi tersebut didukung sistem digital yang menginformasikan penjualan dan pembelian mobil bekas.
Kedua, ada Quick Pay-Instant Pay-Flexi Pay untuk penitip dan pembeli mobil bekas yang memiliki showroom penjualan mobil bekas.
Adapun ketiga, Stoku yakni sistem manajemen inventori kendaraan yang dipersembahkan untuk penitip unit atau mobil bekas perusahaan yang akan dilelang di JBA.
Selain ketiga inovasi layanan di atas, Deny menjelaskan, JBA juga merancang strategi lain untuk menggapai target penjualan mobil bekas 2021. Strategi itu membuka cabang baru yang lebih besar, beberapa hub baru di luar Jawa, seperti di Samarinda, Sampit, dan Aceh.