TEMPO.CO, Jakarta - Pembuat mobil listrik Fisker telah menyelesaikan kesepakatan perakitan mobil listrik dengan Foxconn Technology Co Ltd. Keduanya akan membuka pabrik AS pada 2023.
Fisker mengungkapkan pada Kamis lalu, 13 Mei 2021, bahwa lokasi pabrik mobil listrik belum diidentifikasi. Tapi Kepala Eksekutif Fisker, Henrik Fisker, mengatakan empat negara bagian sedang dipertimbangkan menjadi lokasi pabrik baru, termasuk di Wisconsin tempat pabrik Foxconn berada.
Ketua Foxconn Liu Young-way telah mengatakan mobil listrik memiliki masa depan yang menjanjikan di Wisconsin.
Menurut Fisker, kapasitas tahunan untuk pabrik di AS setidaknya 150.000 mobil ketika dimulai. Dia berharap pasar di AS menjadi yang terbesar untuk mobil listrik Fisker - Foxconn.
Seperti dikutip Autoblog dari Reuters, berdasarkan perjanjian Fisker dan Foxconn akan berinvestasi di "Project PEAR" (Personal Electric Automotive Revolution) dan berbagi keuntungan.
Foxconn yang akan membangun lebih dari 250.000 moibl listrik setahun untuk Fisker di berbagai lokasi. produksi awal dimulai di pabrik AS pada akhir 2023.
"Kami memiliki rantai pasokan kelas dunia untuk mendukung Proyek PEAR, khususnya mengamankan pengiriman chipset dan semikonduktor yang andal," kata Liu.
Fisker adalah salah satu dari sedikit startup perusahaan kendaraan listrik yang telah go public melalui penggabungan terbalik dengan perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC).
Saat itu Presiden AS Joe Biden meminta 174 miliar dolar AS dalam pengeluaran baru untuk meningkatkan kendaraan listrik dan pengisian daya.
Foxconn tertarik pada mobil listrik selama sekitar setahun terakhir. Perusahaan pun membentuk perusahaan patungan untuk kontrak manufaktur dengan produsen mobil Cina, Zhejiang Geely Holding Group.
Foxconn dikenal karena membuat ponsel iPhone di Cina untuk Apple Inc.
Foxconn bertujuan menyediakan komponen atau layanan untuk 10 persen mobil listrik pada 2025 hingga 2027. Ini ancaman bagi produsen mobil mapan.
Baca: Pabrik iPhone Bakal Produksi Baterai Mobil Listrik
AUTOBLOG