TEMPO.CO, Jakarta - Wholesales kendaraan Toyota (pengiriman unit dari pabrik ke dealer) sepanjang September lalu mencapai 34.046 unit. Angka ini merupakan rekor tertinggi sejak 2019.
Pengiriman September juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 12,1 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 29.898 unit. Sementara itu, total wholesales Toyota Januari-September mencapai 207.881 unit dengan market share 33,1 persen.
Sedangkan penjualan mobil ritel (dari dealer ke konsumen) pada bulan lalu tercatat sebesar 26.454 unit. Angka ini turun 6 persen dibanding penjualan ritel bulan sebelumnya sebanyak 28.169 unit. Total ritel Toyota Januar-September 2021 mencapai 197.241 unit dengan market share 32,9 persen.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, mengatakan bahwa kontribusi terbesar penjualan ritel adalah Toyota Avanza (7.531 unit), Toyota Rush (6.003 unit), Toyota Kijang Innova (4.484 unit), Toyota Calya (4.396 unit), dan Toyota Raize (4.184 unit).
“Model 7 seater masih menjadi kontributor penjualan terbesar kami, baik itu di segmen MPV maupun SUV,” kata Anton kepada Tempo, Jumat, 8 Oktober 2021.
Baca Juga:
Anton menambahkan bahwa bahwa perpanjangan insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) 100 persen hingga akhir tahun ini berdampak positif terhadap penjualan mobil di Indonesia. “Kami berharap tumbuh positif terus, tidak hanya model yang masuk program PPnBM, tetapi semua,” ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah mengumumkan perpanjangan program insentif PPnBM 100 persen hingga akhir tahun pada 17 September 2021. Seblumnya, program insentif ini sempat hanya mendapatkan diskon sebesar 25 persen dari tarif PPnBM seperti yang semula ditetapkan pada April 2021.
Baca juga:Semester I 2021, Penjualan Mobil Nasional Naik 33,5 Persen