TEMPO.CO, Jakarta - Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat atau NHTSA memulai penyelidikan formal terhadap 416.000 mobil listrik Tesla.
Penyelidikan ini dlakukan atas adanya laporan rem mobil yang berhenti mendadak terkait sistem Autopilot pada Tesla.
Melansir laman Reuters hari ini, Jumat, 18 Februari 2022, penyelidikan awal ini mencakup mobil Tesla Model 3 dan Model Y keluaran 2021 dan 2022 di AS.
NHTSA melakukan penyelidikan setelah menerima 354 keluhan masalah rem mobil Tesla dalam sembilan bulan terakhir.
"Pengadu melaporkan perlambatan cepat kendaraan dapat terjadi tanpa peringatan, secara acak, dan sering berulang kali dalam satu siklus drive," kata NHTSA.
Pemilik Tesla Model Y 2021 mengatakan kepada NHTSA pada Oktober lalu, saat mengemudi di jalan raya dengan kecepatan 80 mil per jam tiba-tiba mobil melambat ke kecepatan 69 mil per jam dalam waktu kurang dari satu detik.
Pengereman tersebut sangat keras dan hampir membuat pengendara kehilangan kendali.
Penyelidikan NHTSA terhadap Tesla bukanlah yang pertama. Pada Agustus 2021, NHTSA melakukan penyelidikan keamanan formal ke dalam sistem Autopilot Tesla di 765.000 kendaraan di AS.
Kemudian awal bulan ini NHTSA tengah meninjau keluhan konsumen bahwa mobil listrik Tesla mengaktifkan rem yang tidak perlu.
CEO Tesla Elon Musk telah mengeluarkan pernyataan bahwa sensor radar dari sistem mengemudi yang sebagian otomatis akan mengatasi masalah pengereman tiba-tiba ini.
Tesla tercatat telah mengeluarkan 10 penarikan kembali kendaraannya sejak Oktober lalu dengan masalah yang beragam, mulai dari perangkat lunak hingga tekanan dari agensi.
DICKY KURNIAWAN | REUTERS
Baca: Perluas Jangkauan, Mobil Listrik Tesla Resmi Masuk Pasar Otomotif Turki
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.