TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corp akan memangkas produksi di Jepang sekitar 4.000 kendaraan pada Juli 2022 karena hujan lebat menyebabkan gangguan pasokan suku cadang. Hujan lebat, terutama di prefektur asalnya Aichi di Jepang tengah, berdampak pada pasokan suku cadang dan berdampak pada penghentian produksi total tiga lini di dua pabrik domestik, kata Toyota dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, 27 Juli 2022.
Seorang juru bicara Toyota mengatakan penghentian sementara kemungkinan akan mempersulit pencapaian target produksi global sekitar 800.000 kendaraan untuk Juli. Toyota telah berjuang untuk memenuhi target produksi globalnya dalam beberapa bulan terakhir, dilanda kekurangan semikonduktor dan dampak penguncian terkait Covid-19 di Cina.
Pemberhentian terakhir dimulai dari shift malam pada hari Rabu di satu lini produksi dan akan dimulai di dua lainnya pada Kamis. Perusahaan mengatakan situasi ini akan berlangsung hingga Jumat, 29 Juli 2022. Salah satunya adalah di pabrik Takaoka yang memproduksi kendaraan SUV Toyota Harrier dan RAV4.
Dua lainnya berada di pabrik Toyota Industries Corporation yang juga memproduksi RAV4, termasuk versi plug-in hybrid.
Toyota baru-baru ini mengatakan telah menghentikan pesanan untuk model Harrier karena keterbatasan produksi. Produsen berada di bawah pengawasan yang meningkat mengenai apakah perlu memangkas proyeksi target 9,7 juta kendaraan secara global pada tahun ini hingga Maret 2023.
Di hari yang sama, Toyota juga mengumumkan penangguhan operasional shift malam di pabrik Takaoka karena wabah Covid-19. Penangguhan produksi itu dilakukan setelah delapan pekerja terinveksi virus. Penangguhan produksi ini berdampak pada sekitar 650 unit kendaraan.
Baca juga: Krisis Chip, Toyota Pangkas Produksi 50 Ribu Mobil untuk Juli 2022
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.
