TEMPO.CO, Jakarta - Tesla memangkas harga jual mobil listriknya di Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Australia pada Jumat, 6 Januari 2023. Pemangkasan harga ini merupakan yang kedua kalinya dalam tiga bulan terakhir.
Pemangkasan harga didorong oleh melemahnya permintaan mobil listrik tersebut, terutama di Desember lalu. Berkurangnya permintaan di Cina disebabkan oleh berakhirnya subsidi yang diberikan untuk pembelian kendaraan listrik.
Mobil Tesla yang dipangkas harganya meliputi Model Y, model terlaris di Cina, dan Model 3. Pemangkasan harga juga dimaksudkan untuk menyerap produksi Tesla di pabrik perakitan di Shanghai.
Pemangkasan harga ini merupakan langkah besar pertama Tesla sejak menunjuk eksekutif untuk pasar Cina dan Asia, Tom Zhu. Dia bertugas mengawasi produki dan pengiriman global yang menjadi tantangan utama perusahaan baru-baru ini setelah gagal mencapai target pengiriman 2022.
Saham Tesla ditutup naik 2,5 persen pada pada hari Jumat. Namun, saham tersebut telah kehilangan 70 persen nilainya pada tahun lalu.
Produsen mobil telah lama beralih ke insentif untuk mengontrol inventaris, tetapi hingga akhir tahun lalu, Tesla mampu mempertahankan harga tetap atau bahkan menaikkannya karena pesanan yang kuat.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan bahwa perubahan suku bunga yang radikal telah mempengaruhi keterjangkauan semua mobil, baru, dan bekas. "Tesla dapat memangkas harga untuk mempertahankan perumbuhan volume," kata dia seperti dikutip dari Reuters.
Harga Tesla saat ini turun 13 persen hingga 24 persen dibanding harga September tahun lalu.
Harga Model 3 dipotong dari 265.900 yuan (Rp 606,8 juta) menjadi 229.900 yuan (Rp 524,7 juta). Harga tersebut lebih rendah 24 persen hingga 32 persen dari harga jual di Amerika Serikat, pasar terbesar Tesla.
Wakil Presiden Tesla Grace Tao, yang bertanggung jawab atas komunikasi eksternal di Cina, mengatakan di Weibo bahwa pemotongan harga di Cina mencerminkan inovasi teknik dan menjawab panggilan Beijing untuk mendorong pembangunan ekonomi dan konsumsi.
Pengiriman mobil Tesla buatan Cina mencapai level terendah dalam lima bulan terakhit, terutama di bulan Desember. Pabrik Tesla di Shanghai, yang diperluas tahun lalu, juga mengekspor kendaraan ke Eropa.
Sejauh ini, belum ada tanda-tanda pemotongan harga Tesla di Eropa, di mana penjualan melonjak 93 persen pada November Year on Yea, menurut data penjualan dari kelompok riset JATO Dynamics, dan Model Y adalah mobil terlaris untuk mobil tersebut.
Tesla juga melihat pangsa pasar kendaraan listrik baterai (BEV) Eropa melonjak menjadi 18,9 persen pada November, dari 12,3 persen pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Pemilik Tesla di Cina Protes Penurunan Harga Mendadak
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto