Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stellantis Kembangkan Mesin Mobil Bahan Bakar Sintetis

image-gnews
Logo baru hasil merger produsen mobil Fiat Chrysler Automobile NV dan Peugeot SA (PSA Group). FOTO: Antara
Logo baru hasil merger produsen mobil Fiat Chrysler Automobile NV dan Peugeot SA (PSA Group). FOTO: Antara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Grup produsen mobil Stellantis sedang menguji 28 jenis mesinnya yang diharapkan bisa menggunakan bahan bakar sintetis. Protokol pengujian ini mencakup rangkaian mesin dari tahun 2014 hingga 2029, termasuk mesin bensin dan diesel.

Melansir laman Carscoops hari ini, Rabu, 26 April 2023, Stellantis mengatakan adopsi efuel akan memungkinkan pemilik kendaraan bertenaga pembakaran untuk mendekarbonisasi mobil mereka tanpa perlu beralih ke kendaraan listrik atau meningkatkan sistem bahan bakar.

Program ini juga memungkinkan perusahaan untuk memangkas emisi dari 28 juta kendaraan bertenaga pembakaran yang dibangun sejak 2014 di Eropa. Penggunaan bahan bakar sintetis ini juga bisa mengurangi emisi CO2 hingga 400 juta ton dari tahun 2025 hingga 2050.

Komitmen Stellantis untuk menggunakan efuel pada kendaraan ICE yang sudah ada dan yang akan datang, akan memainkan peran penting untuk mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2038. Stellantis juga mengonfirmasi hanya akan menjual mobil listruik baterai di Eropa pada akhir dekade ini.

"Kami menggandakan perjuangan kami melawan pemanasan global dengan menguji bahan bakar netral karbon sebagai solusi pelengkap untuk pendekatan dekarbonisasi holistik kami. Sementara kami tetap teguh dalam menjalankan strategi elektrifikasi kami yang agresif," kata Kepala Eksekutif Stellantis Carlos Tavares.

Stellantis juga harus menemukan alternatif cerdas untuk mengatasi CO2 dari 1,3 miliar mobil ICE yang ada. "Kami bertujuan untuk memberi pelanggan kami alat lain dalam perang melawan pemanasan global dan yang dapat memberikan dampak langsung," ujar Tavares.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai bagian dari pengujiannya, Stellantis menganalisis emisi pipa knalpot, startabilitas, tenaga mesin, daya tahan keandalan, pengeceran oli, tangki bahan bakar, saluran bahan bakar, da filter dari rangkaian mesin yang ada.

Pengujian efuel ini juga tidak terlepas dari peraturan Uni Eropa yang mengharuskan penjualan kendaraan tenaga pembakaran baru setelah 2035, asalkan menggunakan bahan bakar sintetis.

DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS

Pilihan Editor: Resmi, Stellantis Nama Baru Hasil Merger Fiat dan Peugeot

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat


Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

2 hari lalu

Asap dan uap mengepul dari PLTU milik Indonesia Power, di samping area Proyek PLTU Jawa 9 dan 10 di Suralaya, Provinsi Banten, Indonesia, 11 Juli 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

Greenpeace mengkritik Pemerintah Indonesia yang masih menolerir proyek PLTU. Pemenuhan Paris Agreement 2015 masih jauh panggang dari api.


UNICEF : Fasilitas Vital Kehabisan Bahan Bakar jika Perlintasan Rafah Ditutup

8 hari lalu

Kendaraan militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
UNICEF : Fasilitas Vital Kehabisan Bahan Bakar jika Perlintasan Rafah Ditutup

Kepala UNICEF Catherine Russel melaporkan fasilitas vital yang mulai kehabisan bahan bakardi Jalur Gaza akibat penutupan perlintasan Rafah


Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

11 hari lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

14 hari lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

21 hari lalu

Kapal Gas Arjuna milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Dok. Pertamina
Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.


Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

25 hari lalu

Seorang warga mencari kepiting di kawasan mangrove Desa Simandulang, Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Kamis 14 Desember 2023. Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Bahagia Giat Bersama melakukan pelestarian mangrove seluas 25 hektare untuk mempertahankan fungsi ekosistem mangrove Indonesia diakui dunia sebagai upaya mitigasi perubahan iklim, perlindungan kawasan pesisir, pencegahan abrasi dan tempat hidup  biota laut serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat .ANTARA FOTO/Yudi/wpa.
Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.


Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

25 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.


7 Komponen Mobil yang Perlu Dicek Setelah Mudik

34 hari lalu

Mekanik sedang melakukan servis mobil Honda. (HPM)
7 Komponen Mobil yang Perlu Dicek Setelah Mudik

Merawat kendaraan yang digunakan saat mudik bisa mengembalikan performa kendaraan.


Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

40 hari lalu

Warga Palestina mengantri untuk membeli roti di tengah kekurangan pasokan makanan dan bahan bakar, saat konflik antara Israel dan Hamas di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 22 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

Irak pada Minggu setuju untuk mengirim 10 juta liter bahan bakar ke Jalur Gaza demi mendukung rakyat Palestina