Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita dari Neta, Start Up Mobil Listrik Asal Cina

Reporter

image-gnews
Neta GT di fasilitas perakitan Tongxiang City, Tongxiang City, Provinsi Zhejiang, Cina, 26 September 2023. FOTO: Neta Indonesia
Neta GT di fasilitas perakitan Tongxiang City, Tongxiang City, Provinsi Zhejiang, Cina, 26 September 2023. FOTO: Neta Indonesia
Iklan

TEMPO.CO, Shanghai - Rintik hujan dan angin semilir menjelang musim gugur menyapa saat kami tiba di Bandara Pudong, Shanghai, Cina pada akhir bulan lalu. Tempo dan beberapa wartawan lain dari Jakarta hari itu memulai perjalanan untuk mengikuti serangkaian acara yang digelar oleh pabrikan mobil listrik asal Cina Hozon Auto yang melahirkan merek Neta.

Ritual yang harus dilakukan saat menginjakkan kaki di negeri Tirai Bambu ini adalah mengganti SIM Card untuk telepon seluler. Maklum di sini, beberapa aplikasi seperti WhatsApp dan Instagram tak bisa diakses jika tak menggunakan SIM Card global yang tersedia di sini. Seorang teman yang menggunakan data roaming internasional dengan kartu telepon Indonesia pun ternyata sulit mengakses internet di sini.

Neta, brand baru yang dikenalkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2023 rupanya cukup menarik perhatian masyarakat Indonesia. Setidaknya, PT Neta Auto Indonesia mengaku telah mendapat sekitar 162 SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) untuk lini produknya Neta V di pameran tersebut.

Shanghai, memang cocok untuk jadi markas Neta. Di sini, populasi mobil listrik sudah banyak berseliweran di jalan-jalan raya. Bahkan Ah San, penduduk lokal di sana menyebut masyarakat Shanghai akan memilih mobil listrik sebagai kendaraan pertamanya di sini. Seperti di Indonesia, mobil listrik di sini juga dibedakan dengan warna pelat nomor kendaraannya.

Untuk pelat kendaraan berbahan bakar fosil, menggunakan warna dasar biru dengan tulisan angka dan huruf warna putih. Sedangkan untuk mobil listrik pelat kendaraan berwarna dasar putih dan hijau. Setidaknya dari Pudong menuju pusat kota Shanghai, populasi mobil listrik kami lihat sudah hampir memadati jalanan di sini.

Deputy Managing Director PT Neta Auto Indonesia Jason Ding menyebut mengundang media dari Jakarta untuk memberi pemahaman tentang komitmen Neta dalam menghadirkan solusi mobilitas masa depan yang ramah lingkungan dengan teknologi yang canggih untuk masyarakat Indonesia.

“Kami sangat senang bisa mengundang rekan-rekan media ke NETA Headquarters, Shanghai, Cina,” kata Jason.

Markas Neta berdiri di kawasan strategis di pusat kota Shanghai. Tak jauh dari kantor mereka tersedia jaringan kereta bawah tanah. Menyeberang sebentar terdapat Changfeng Park, salah satu taman yang cukup besar di sana. 

Memasuki markas Neta, kami langsung mendapati satu ruangan besar di lobi dengan berbagai informasi tentang perusahaan ini. Desain-desain mobil yang terkesan futuristik dihadirkan di beberapa sudut ruangan. 

Rombongan kami langsung diberikan informasi tentang jumlah penjualan mobil listrik ini di seantero negeri Panda itu.

Berdasarkan data Neta, selama 2022 saja mereka sudah mampu menjual 150 ribu unit lebih mobil listrik di Cina. Sebagai perusahaan start up, mereka menempati posisi pertama dalam penjualan. Adapun secara keseluruhan, Neta menduduki peringkat ke 9 sebagai perusahaan terbanyak menjual mobil listrik di Cina.

Menyediakan Mobil untuk Orang Banyak

Vice President of Neta & President of Overseas Business, Zhou Jiang yang menerima kami menyebut kesuksesan mereka tak lepas dari pijakan filosofi untuk menyediakan kendaraan listrik yang terjangkau untuk masyarakat. 

Neta lahir dari buah pemikiran sang pendiri, Fang Yunzhou. Pria asal Tongxiang City ini sebelumnya adalah seorang petinggi di divisi mobil listrik salah satu pabrikan asal Cina. Dia kemudian mengajak beberapa teman kuliahnya dari Tsinghua University untuk membangun start up mobil listrik.

Jason Ding bercerita perjalanan perusahaan start up ini dimulai pada 2014. Perusahaan ini harus mendapat izin dari pemerintah setempat untuk menjadi pemain baru di bisnis mobil listrik. Mereka pun akhirnya mendapat izin dari pemerintah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jason mengatakan sang pendiri perusahaan ini kemudian meminta izin ke pemerintah di kota kelahirannya untuk membangun pabrik pertamanya di Tongxiang City. Perusahaan start up ini kemudian membangun mobil listrik pertamanya yang diberi nama Neta 01 pada 2019.

Neta 01 kemudian diupgrade dan bertranformasi menjadi Neta U. Pada tahun yang sama mobil listrik Neta V juga lahir. Tak berhenti di situ, Neta kemudian melengkapinya dengan mengeluarkan produk terbarunya Neta S dan disusul Neta GT.

Menurut Jason, perjuangan perusahaan ini tentu saja cukup berat saat pandemi Covid-19 melanda negeri itu pada sekitar 2020-2021. Meski demikian, mereka tetap bertahan dan tetap mempertahankan penjualan mobil listriknya.

Kini, Neta menatap pasar global. Dia telah mendirikan pabrik pertamanya di luar Cina yaitu di Thailand pada Maret 2023 lalu. Ini adalah basis mereka memproduksi mobil dengan setir kanan untuk pangsa pasar ASEAN.

Zhou Jiang mengatakan, ASEAN menjadi salah satu sasaran pasar mereka karena kini masyarakatnya mulai melirik penggunaan mobil listrik. Neta pun memiliki komitmen jangka panjang untuk pasar mobil listrik di Indonesia. Mereka akan bekerja sama dengan Handal Indonesia Motor untuk merakit Neta V pada 2024.

Ia mengatakan Indonesia punya pangsa pasar yang besar. Apalagi saat ini tingkat kemacetan lalu lintas yang menimbulkan polusi mulai dikeluhkan banyak orang. Mobil listrik pun menjadi solusi mengatasi polusi di perkotaan.

“Indonesia menaruh perhatian yang lebih pada produk-produk baru mobil listrik,” kata Zhou.

Dengan kehadiran Neta V, Zhou berharap varian lainnya juga akan diterima masyarakat Indonesia. 
Adapun Jason Ding menyebut dengan kemampuan riset dan pengembangan yang dimilikinya, Neta akan melakukan transformasi teknologi untuk tenaga-tenaga lokal di Indonesia kelak.

“Kami akan terus mentransfer teknologi ini,” ujar dia.

JULI HANTORO (SHANGHAI)

Pilihan Editor: Melihat dari Dekat Pabrik Mobil Listrik Neta di Cina

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

8 hari lalu

Peneliti mengoperasikan penggunaan kendaraan listrik Micro Electric Vehicle-Teleoperated Driving System (MEVi) di BRIN, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 16 Februari 2022. Mobil ini memungkinkan pengguna mengoperasikannya dari jarak jauh. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.


Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

10 hari lalu

Lokasi SPKLU di Tol Trans Jawa (ANTARA)
Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.


Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

14 hari lalu

Logo Tesla. Istimewa
Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.


PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

14 hari lalu

Pekerja melakukan perawatan berkala Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik UTOMO Charger di area perkantoran di Jakarta, Kamis, 21 September 2023. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) di Jakarta baru memasang 8 titik, progres selanjutnya akan ada 100 titik di Jakarta hingga akhir tahun 2023. Tempo/Tony Hartawan
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.


Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

15 hari lalu

Lokasi SPKLU di Tol Trans Jawa (ANTARA)
Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.


GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

15 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.


7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

19 hari lalu

Elon Musk and Bernard Arnault bertemu di Paris. Ndtv.com
7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa


PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

22 hari lalu

SPKLU baru di Tol Trans Sumatera. (Foto: ANTARA/HO-Humas PLN)
PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.


Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

24 hari lalu

Wuling Cloud EV ketahuan sedang cas di SPKLU milik PLN. (Foto: Instagram/Richard Tanadi)
Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.


Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Listrik? Berikut SPKLU yang Tersedia di Tol Trans Jawa

24 hari lalu

Pemudik mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PT PLN (Persero) di Rest Area KM 130A Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, Minggu 16 April 2023. PLN menyediakan sebanyak 616 unit SPKLU di 237 lokasi, mulai dari jalan tol hingga di pelabuhan dengan tiga jenis pengisian daya, seperti medium charging, fast charging, hingga ultrafast charging untuk melayani pengguna kendaraan listrik pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Listrik? Berikut SPKLU yang Tersedia di Tol Trans Jawa

SPKLU di rest area-nya memiliki dua nozzle dan berkapasitas 60 kWh, sehingga bisa mengecas daya secara cepat. Sehingga mudik Lebaran lebih efisien.