TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Indonesia mengumumkan penarikan kembali atau recall Sienta, Avanza-Veloz, Vios, dan Yaris Cross. Recall dilakukan karena adanya masalah pada model-model tersebut dan perlu perbaikan di bengkel resmi. Total recall mencapai 213.005 unit.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Henry Tanoto, mengatakan recall tersebut dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan konsumen. "Kami menghimbau pelanggan agar segera mengecek apakah mobilnya masuk ke dalam daftar unit yang mendapatkan recall," kata Henry dalam keterangan resmi, Selasa, 13 Februari 2024.
Direktur Pemasaran PT TAM Anton Jimmi Suwandy menjelaskan bahwa recall sejumlah produk Toyota di atas disebabkan oleh beberapa hal. Sienta misalnya, konsumen diminta untuk melakukan pengecekan dan perbaikan Front Garnish Pillar Clip yang berada di pilar depan (pilar A).
Model yang terdampak mencapai 39.238 unit produksi antara Juni 2016 hingga April 2020. "Recall pada Sienta karena adanya potensi kebocoran air pada pilar depan yang disebabkan performa sealer kurang maksimal sehingga berisiko mengganggu kinerja sistem kelistrikan tertentu, seperti pada sliding door electric jika tidak segera ditingkatkan kekuatan sealer-nya," kata dia.
Untuk Avanza dan Veloz, model terdampak mencapai 4.378 unit yang diproduksi pada November 2022. Keduanya akan mendapatkan perbaikan Front Door Side Impact Beam yang kurang sempurna pemasangannya. Menurut Toyota, perangkat keselamatan tersebut berisiko tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga kurang memberikan perlindungan yang optimal saat terkena benturan dari samping jika tidak segera diperbaiki strukturnya.
Recall selanjutnya adalah pengencangan mur atau baut pada Front Shock Absorber Nut dengan total mencapai total 169.389 unit. Terdiri dari 107.379 unit Avanza produksi November 2021-September 2023, 56.275 unit Veloz (Juni 2022-Agustus 2023), dan 505 unit Vios (Mei 2023-September 2023), dan 5.130 unit Yaris Cross (Mei 2023-September 2023).
"Instruksi pengencangan yang tidak tepat dapat membuat mur menjadi kendur sehingga menimbulkan suara tidak normal bahkan terlepas yang mengakibatkan kestabilan kendaraan hilang ketika melaju di jalan," ujar dia.
Anton menambahkan bahwa waktu perbaikan bervariasi, tergantung model dan jenis recall yang dilakukan. "Untuk recall pertama sekitar 2-3 jam, recall kedua sekitar 3-4 jam, lalu untuk recall ketiga estimasi waktunya sekitar 30 menit," tutur dia.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, menyampaikan bahwa recall produk-produk di atas tidak terkait dengan permasalahan yang diumumkan Toyota Motor Corporation, Jepang, beberapa waktu lalu. "Ini masalah yang sama sekali berbeda, jadi tidak tidak terkait," kata Bob di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024.
Toyota dan Daihatsu Jepang mengumumkan beberapa masalah terkait produk mereka beberapa waktu lalu. Daihatsu menyampaikan adanya masalah uji keselamatan yang dinilai regulator Jepang tidak sesuai dengan ketentuan. Sedangkan Toyota, dinilai melakukan manipulasi tes pengujian pada mesin diesel mereka.
"Untuk produk di Indonesia sama sekali tidak terkait. Produksi dan ekspor tetap berjalan dengan normal," ujar Bob.
Pilihan Editor: Toyota Pimpin Pasar Elektrifikasi Nasional, Capai Market Share 52,8 Persen
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto