Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Pabrik Komponen UMKM Sulit Bersaing di Era Industri 4.0

Reporter

image-gnews
Proses saat pemasangan kaki-kaki di tahapan under body sedan bisnis All-new BMW Seri 5 di BMW Production Network, PT Gaya Motor, Sunter, Jakarta Utara, 2 Agustus 2017. Pabrik perakitan Gaya Motor sanggup menghasilknya BMW Seri 5 tapi komponen penyokong produk sedan BMW ini masih didominasi oleh barang impor. TEMPO/Rizki Putra
Proses saat pemasangan kaki-kaki di tahapan under body sedan bisnis All-new BMW Seri 5 di BMW Production Network, PT Gaya Motor, Sunter, Jakarta Utara, 2 Agustus 2017. Pabrik perakitan Gaya Motor sanggup menghasilknya BMW Seri 5 tapi komponen penyokong produk sedan BMW ini masih didominasi oleh barang impor. TEMPO/Rizki Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku industri komponen skala usaha kecil menengah (UMKM) mengaku bakal kesulitan menghadapi era automasi yang diusung industri 4.0. Pasalnya, automasi menuntut investasi baru yang tidak sedikit.

Dewan Pengawas Perkumpulan Industri Kecil-Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) Indonesia Wan Fauzi mengatakan, industri 4.0 merupakan suatu yang niscaya karena tren global bergerak ke arah automasi. Investasi yang cukup besar membuat pelaku komponen otomotif usaha kecil menengah (UKM) masih menunggu perkembangan permintaan komponen dari pabrikan.

Baca: Begini Cara Toyota Mengenalkan Dunia Industri ke Pelajar

"UKM belum banyak yang masuk ke industri 4.0. Dilema juga di investasi karena cukup besar. UKM belum mau karena merasa kalau permintaan meningkat masih bisa tingkatkan kapasitas produksi," ujarnya kepada Bisnis.

Wan Fauzi menjelaskan, investasi untuk menggunakan satu robot yang menggantikan tenaga manusia sekitar Rp500 juta. Dari sisi kualitas, untuk produksi masal, penggunaan robot membuat kualitas dan produktivitas lebih baik.

Pertimbangan lain UKM belum masuk ke automasi ialah permintaan dari pabrikan otomotif yang diproyeksi masih akan sama dengan tahun lalu. Tambah lagi, harga komponen yang dipasok ke pabrikan saat ini makin kompetitif dengan kehadiran pelaku komponen otomotif asal Cina.

Baca: Begini Ketatnya Standarisasi Helm di Sejumlah Negara Maju

"Kalau kami memang lihat dulu, tapi memang tuntutan lari ke automasi. Pengerjaan manual pelan-pelan ditinggalkan. Tergantung teman-teman UKM mau investasi atau tidak," tambahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti diketahui otomotif menjadi salah satu sektor yang didorong oleh Kementerian Perindustrian untuk menerapkan Revolusi Industri 4.0. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan produksi otomotif yang kemudian bisa bersaing untuk ekspor.

Wan Fauzi menambahkan, sangat sulit untuk berbicara komponen lokal dengan material lokal. Pasalnya, UKM juga harus melakukan menggunakan material impor untuk beberapa komponen yang tidak diproduksi di dalam negeri ataupun produk dalam negeri tidak memenuhi standar yang diminta pabrikan.

Baca: Bangun Pabrik Baru, Produksi Toyota Cina Dekati Pabrik di AS

Tambah lagi, anggota PIKKO juga belum banyak menyadari pentingnya menyatukan data kebutuhan sehingga bisa diimpor dalam skala besar. Impor dalam skala cukup besar lebih menguntungkan karena telah terdapat ketetapan bea masuk 0% untuk komponen kendaraan bermotor.

Menurutnya, kesempatan yang cukup terbuka bagi UKM komponen otomotif ialah kehadiran banyak pemain baru pada kendaraan listrik khususnya pemain lokal. Pasalnya, selain baterai dan sistem penggerak, hampir semua komponen kendaraan sudah bisa diproduksi di dalam negeri. "Kalau mobil konvensional kan mesin, kalau listrik itu baterai dan semua yang lain di dalam negeri sudah bisa buat. Tinggal pemerintah dukung untuk penyediaan alat pengisian daya," katanya.

BISNIS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

1 hari lalu

Pemilik RANS Cilegon FC, Rafi Ahmad bersama Rudy Salim dalam acara Superstar Announcement RANS Cilegon FC di Prestige Motorcars, Pluit, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2022. Namun, kedatangan Ronaldinho tersebut tidak untuk memperkuat RANS Cilegon FC di Liga 1. Ronaldinho akan meramaikan sederetan acara yang akan digelar oleh RANS FC. TEMPO/ Faisal Ramadhan
37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.


BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

2 hari lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.


Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

5 hari lalu

Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Moga Simatupang. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).


Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

6 hari lalu

BCA. Tempo/Tony Hartawan
Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha khusus bagi perempuan pengusaha ataupun usaha yang memiliki mayoritas karyawan perempuan.


Dirut LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal

9 hari lalu

Dirut LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal

Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo, menggelar Halal Bihalal dan Silahturahmi Idul Fitri.


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

15 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

15 hari lalu

Daihatsu turut meramaikan Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS Semarang 2023, 18-22 Oktober. (Foto: Daihatsu)
Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.


PT Inalum Bagikan Sembako Murah Ramadan

20 hari lalu

Warga Desa Kuala Tanjung, Lalang dan Kuala indah di Kabupaten Batubara, Sumut, membeli paket sembako yang dijual murah PT Inalum, Kamis, 4 April 2024. TEMPO/Mei Leandha
PT Inalum Bagikan Sembako Murah Ramadan

PT Indonesia Asahan Aluminium atau PT Inalum di Kuala Tanjung membagikan Sembako murah.


BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

22 hari lalu

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham (tengah)/Tempo-Mitra Tarigan
BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.


Shopee dan BPJPH Kerja Sama, Pelaku Usaha Bisa Daftar Sertifikasi Halal di Shopee

22 hari lalu

Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhika Jahja (kiri) bersama Kepala BPJPH (kanan) menandatangani dan menyerahkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk memfasilitasi pembuatan sertifikat halal melalui platform Shopee di Gama Tower, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 3 April 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Shopee dan BPJPH Kerja Sama, Pelaku Usaha Bisa Daftar Sertifikasi Halal di Shopee

Shopee dan BPJPH melakukan kerja sama untuk memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melakukan sertifikasi halal.