TEMPO.CO, Jakarta - CEO Elon Musk, bos produsen mobil listrik, mengatakan pabrik Tesla di Fremont, California, AS, ditutup selama dua hari pada awal pekan ini.
Pabrik Tesla mandek berproduksi gara-gara kekurangan suku cadang atau onderdil. Produksi dimulai lagi pada Rabu lalu, 24 Februari 2021.
"Fremont ditutup selama dua hari (kekurangan suku cadang), dan dimulai kembali kemarin (Rabu),” kata Elon Musk dalam posting Twitter, Kamis, 25 Februari 2021.
Baca: Rumor Tata Motors - Tesla Bikin Pabrik Mobil Listrik
Seseorang yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Reuters pada Kamis bahwa setidaknya beberapa pekerja telah diberitahu untuk bekerja kembali mulai Rabu.
Media kendaraan listrik Electrek mengutip Elon Musk menyebutkan, kepada para karyawan pabrik Tesla dia menyatakan produksi Tesla Model 3 dan SUV kecil Tesla Model Y akan digenjot produksinya.
Musk juga mengatakan Tesla meningkatkan produksi lini Tesla Model S dan Model X yang lebih mahal. Namun, perusahaan tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai penjelasan leboh detil.
Tesla pada bulan lalu mengatakan menghadapi dampak dari kekurangan semikonduktor global dan gangguan logistik di pelabuhan.
Menurut analis Raymond James Pavel Molchanov, persoalan pasokan onderdil semacam itu dihadapi seluruh industri spesifik seperti pabrik Tesla. Namun, episode ini memberikan pengingat bahwa manufaktur kendaraan listrik tunduk pada kemacetan rantai pasokan berkala.
“Baik terkait dengan chip atau baterai, atau komponen lainnya,” ujar Molchanov.
Samsung Electronics, pemasok chip pengontrol swakemudi ke pabrik Tesla, mengatakan menangguhkan produksi di Austin, Texas, AS. Alasannya, badai musim dingin menyebabkan pemadaman listrik.
“Chip Tesla dibuat di pabrik Texas,” tutur Tesla , dua tahun lalu.
Tidak jelas berapa banyak volume atau pendapatan Tesla yang hilang karena penghentian produksi pada Senin-Selasa pekan ini. Pabrik Tesla di Fremont memiliki kapasitas produksi tahunan 500 ribu mobil Tesla Model 3 dan gabungan Tesla Model Y.
Yang terdampak pasokan onderdil dan chip semikonduktor bukan hanya pabrik Tesla. Beberapa produsen mobil, termasuk General Motors, Volkswagen AG, dan Ford Motor, juga dilanda kekurangan chip sehingga mereka menurunkan kapasitas produksi.
REUTERS | ELECTREK