TEMPO.CO, Jakarta - Mercedes-Benz terpaksa menyesuaikan portofolio mesin diesel dan bensin mereka dalam beberapa tahun mendatang.
itu dilakukan untuk menyesuaikan aturan emisi Euro 7 di Uni Eropa yang semakin ketat.
Melansir laman Autoblog hari ini, Kamis, 26 Agustus 2021, regulator di seluruh Uni Eropa belum semuanya menyetujui poin-poin aturan baru emisi ini. Hanya saja, undang-undang emisi terbaru dijadwalkan berlaku pada akhir 2025.
"Kami akan mengurangi jumlah varian mesin untuk melewati Euro 7, sekitar 50 persen," kata Chief Operating Officer Mercedes-Benz Markus Schafer.
Kabar pemangkasan mesin Mercy ini muncul setelah perusahaan menangguhkan penjualan mobil bermesin V8 untuk model 2022.
Belum diketahui mesin apa yang akan dihentikan produksinya. Namun diperkirakan mesin V12 6.0 liter yang digunakan pada Maybach S680 keluaran 2012.
Sejumlah produsen mobil lainya di Uni Eropa mengkhawatirkan aturan Euro 7 tidak akan berjalan efektif. Mereka lebih menginginkan larangan teknologi internal. Aturan emisi terbaru dikhawatirkan terlalu ketat dan justru menyederhanakan masalah yang kompleks.
Mercedes-Benz bukan satu-satunya produsen mobil yang dipaksa memangkas portofolio mesinnya dalam waktu dekat. Porsche baru-baru ini mengonfirmasi bahwa aturan emisi Euro 7 akan mengakhiri produksi mobil Porche Macan bermesin bensin.
DICKY KURNIAWAN | AUTOBLOG
Baca: Mercedes-Benz Indonesia Dukung Pajak Kendaraan Berbasis Emisi