TEMPO.CO, Gruenheide, Jerman - Bos Tesla, Elon Musk, mengatakan bahwa mobil pertama dari pabrik baru mereka di Berlin, Jerman, akan diluncurkan dari jalur produksi paling cepat November 2021. Musk berharap mendapatkan lampu hijau dalam beberapa minggu mendatang untuk memulai produksi di lokasi tersebut.
Pembangunan pabrik Tesla di Berlin sempat mendapatkan kritik dari komunitas lingkungan hidup setempat. Konsultasi terakhir tentang keprihatinan publik terhadap situs tersebut ditutup pada 14 Oktober, setelah itu Kementerian Lingkungan Hidup akan membuat keputusan.
"Memulai produksi itu bagus, tetapi volumi produksi adalah bagian yang sulit," kata Musk kepada hadirin yang bersorak-sorai di sebuah festival di lokasi pabrik, banyak di antaranya menyiarkan langsung pidato tersebut di media sosial seperti dikutip dari Reuters, 10 Oktober 2021. "Ini akan memakan waktu lebih lama untuk mencapai volume produksi daripada yang dibutuhkan untuk membangun pabrik."
Dia mengatakan volume produksi akan berkisar antara 5.000 hingga 10.000 kendaraan per minggu, dan sel baterai akan dibuat di pabrik yang sama.
Dia juga membela pabrik tersebut dari kritik terhadap dampak lingkungannya, dengan mengatakan bahwa pabrik itu menggunakan air yang "relatif sedikit" dan bahwa produksi sel baterai "berkelanjutan".
Beberapa penduduk lokal dan kelompok lingkungan tidak senang dengan pendekatan Musk, yang menurut mereka bertentangan dengan budaya bisnis Jerman.
"Saya akan mengatakan kepadanya untuk berhenti membuat mobil listrik, tetapi lebih baik terbang ke Mars," kata Manu Hoyer, penduduk setempat yang memimpin protes kecil menentang proyek tersebut dengan alasan lingkungan.
Tesla telah mengajukan rencana untuk menginvestasikan 5 miliar euro (setara Rp 82,9 triliun, kurs saat ini 1 euro = Rp 16.459) di pabrik baterai dengan kapasitas 50 GWh di sebelah gigafactory, melampaui situs berkapasitas 40GWh yang direncanakan Volkswagen di Salzgitter
REUTERS
Baca juga: Tesla Didenda Rp 210 Miliar di Jerman karena Masalah Lingkungan