TEMPO.CO, Jakarta - BMW menyatakan tidak akan memproduksi sel baterai mobil listrik sampai teknologinya berkembang lebih maju.
Perusahaan Jerman tersebut saat ini memanfaatkan sel baterai mobil listrik buatan CATL, Samsung, dan Northvolt.
Kepala Keuangan BMW Nicolas Peter menyatakan perusahaan tidak akan terburu-buru memproduksi massal baterai mobil listrik.
“Kami telah mengamankan kebutuhan kami untuk beberapa tahun ke depan dengan sangat baik dengan mitra yang kami miliki,” kata Peter seperti dikutip hari ini, Jumat, 14 Januari 2022, dari Hindustan Times.
Dia menjelaskan bahwa industri tidak berada pada titik yang dapat meyakinkan BMW tentang teknologi untuk 10 hingga 15 tahun lagi.
“Itulah mengapa penting untuk menginvestasikan banyak sumber daya dengan mitra di seluruh dunia dalam pengembangan sel baterai,” ucapnya.
BMW memang membangun lokasi perakitan baterai mobil listrik di setiap pabrik, tetapi sel baterai diambil dari mitra.
Produsen mobil Eropa lainnya, seperti Volkswagen dan Daimler, memiliki saham langsung di perusahaan pembuat sel baterai m.
Daimler memegang sekitar 33 persen Automotive Cells Company, yang akan membangun delapan gigafactory sel baterai mobil listrik.
Volkswagen ingin membangun enam pabrik sel baterai mobil listrik di Eropa pada akhir dekade ini bersama mitranya seperti Gotion High-Tech Cina dan Northvolt. Volkswagen memiliki 20 persen saham di kedua perusahaan tadi.
JOBPIE | HINDUSTAN TIMES
Baca: Pemerintah Akan Percepat Transfer Teknologi Baterai Mobil Listrik
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.