TEMPO.CO, Milan - Produsen mobil sport asal Italia, Ferrari, mengumumkan penjualan global tahun lalu mencapai 11.155 unit. Angka ini disebut naik 22 persen dibanding 2020 dan 10 persen dibanding 2019.
Perusahaan mengatakan bahwa semua wilayah penjualan utama Ferrari mengalami pertumbuhan dua digit. Penjualan ini didukung oleh model 8 silinder, termasuk keluarga F8 serta grand tourer Roma yang dijual dengan harga 205 euro (setara Rp 3,3 miliar, kurs saat ini 1 euro = Rp 16.245). Kontribusi besar juga ditopang oleh SF90 Stradale hybrid yang dipasarkan dengan harga 430 ribu euro (Rp 7 miliar).
“Kami memiliki pesanan terkuat dalam sejarah kami, naik dua digit dibandingkan tahun lalu, dan itu juga mencakup pesanan hingga 2023,” kata Chief Executive Ferrari, Benedetto Vigna, seperti dilaporkan Reuters, Rabu, 2 Februari 2022.
Hasil ini diklaim Ferrari sangat menggembirakan di tengah pandemi Covid-19 yang masih mewabah.
Ferrari merencanakan dua model baru tahun ini, termasuk SUV pertama mereka Purosangue. Model ini merupakan bagian dari 15 model baru Ferrari yang diumumkan akan diluncurkan pada 2018. Produsen mobil yang dijuluki ‘Kuda Jingkrak’ ini menjanjikan mobil listrik pertama mereka akan meluncur pada 2025. Saat ini, Ferrari sudah memiliki tiga model hybrid.
Hasil yang dicapai Ferrari ini sekaligus menandakan bahwa permintaan mobil mewah mulai meningkat tajam meski pandemi Covid-19 masih berlangsung. Pada 2021, Rolls-Royce mencatatkan penjualan sebanyak 5.586 unit, naik 49 persen dibanding tahun 2020. Sedangkan Porsche mencatat penjualan lebih dari 301.915 unit, naik 11 persen dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga: 2019 Ferrari Cetak Rekor Penjualan Tertinggi Sepanjang Sejarah
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.