TEMPO.CO, Jakarta - Platform jual-beli mobil bekas, Carsome memprediksi pasar mobil bekas di Indonesia akan mengalami peningkatan di tahun ini. Namun dalam realisasinya, Carsome menyebut akan ada sejumlah tantangan eksternal yang harus dihadapi.
"Kalo di Carsome, kami terus fokus eksekusi ekspansi bisnis, bagaimana cara kami mendekatkan diri dengan customer kami dan juga berfokus pada pelayanan kami agar bisa lebih baik lagi," kata CEO Carsome Indonesia Andrew Mawikere saat peresmian Carsome Puri Indah Experience Center, Kamis, 24 Maret 2022.
Dalam menghadapi pasar mobil bekas di tahun 2022, Carsome mengungkapkan beberapa kunci untuk bisa meningkatkan penjualannya. Salah satunya adalah dengan mamadukan penjualan secara offline dan online.
"Kombinasi offline dan online ini menurut kami sangat powerful untuk bisa memberikan experience nomor satu bagi konsumen," ucap Andrew menambahkan.
Selain itu, Carsome juga menanggapi soal insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk pembelian mobil baru. Menurut General Manager Carsome Certified Indonesia Donald Rachmat, insentif ini akan berdampak juga bagi penjualan mobil bekas di Tanah Air.
"Tentunya pemberian insentif pajak bagi industri otomotif ini akan berdampak sangat positif bagi keseluruhan industri otomotif, baik mobil baru maupun mobil bekas. Secara long term, mobil baru tentunya akan ber-impact terhadap mobil bekas juga, dan secara long term, apa yang terjadi di mobil baru akan terjadi juga di mobil bekas," ujar Donald.
Baca: MotoGP Mandalika: Polda NTB Penolong Franco Morbidelli dari Ketinggalan Pesawat
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.