TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil top dunia berencana menghabiskan dana inveastasi Rp 18,7 kuadriliun (Rp 18.700 triliun) hingga 2023 untuk mengembangkan dan memproduksi mobil listrik.
Angka dana investasi kendaraan listrik sebelumnya belum dipublikasikan. Tapi analis data Reuters yakin investasi dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Para produsen memperkirakan rencana memproduksi 54 juta mobil listrik baterai pada 2030, atau 50 persen dari total produksi kendaraan listrik.
Menurut data Benchmark Mineral Intelligence, produsen mobil dan mitra pemasok baterai berencana memasang kapasitas produksi baterai 5,8 terawatt/jam pada 2030.
Adapun CEO Tesla Inc. Elon Musk mengatakan berencana memproduksi mobil listrik 20 juta unit pada 2030. Bahkan Musk menegaskan bahwa Tesla sudah bekerjasama dengan platform mobil listrik kecil yang biayanya produksinya setengah dari Tesla Model Y dan Tesla Model 3.
Tesla belum mengungkapkan rencana pengeluarannya. Namun, diperkirakan pengeluaran akan naik 13 kali lipat dari perkiraan 1,5 juta mobil listrik.
Pesaingnya, Volkswagen, membuat rencana yang ambisius dengan menargetkan investasi Rp 1,5 kuadriliun atau Rp 1.500 triliun pada mobil listrik.
Adapun Toyota Motor menginvestasikan Rp 1 kuadriliun untuk memproduksi 3,5 juta mobil listrik dan baterai pada 2030. Mereka merencanakan setidaknya 30 model mobil listrik baterai (BEV) berbeda sekaligus mentrasformasi Lexus menjadi mobil listrik baterai.
Kemudian produsen mobil Ford Motor terus meningkatkan pengeluarannya untuk produksi mobil listrik hingga Rp 780 triliun dengan kapasitas baterai 240 gigawatt/jam dengan mitranya. Mereka ingin memproduksi sekitar 3 juta BEV pada tahun 2030.
Produsen mobil Jerman Mercedes-Benz juga mengalokasikan investasi Rp 733 triliun, dua pertiga di antaranya untuk meningkatkan kapasitas baterai secara global.
BMW, Stellantis, bahkan General Motors masing-masing berencana menghabiskan setidaknya Rp 545,9 triliun. Stellantis menyusun program baterai paling agresif berapasitas 400 gigawatt/jam dengan mitra pada 2030, termasuk empat pabrik di Amerika Utara.
KHOLIS KURNIA WATI | REUTERS | AUTOBLOG | JOBPIE
Baca: Jadi Kendaraan Dinas, Berikut 5 Keunggulan Mobil Listrik
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.