TEMPO.CO, Tokyo - Carlos Ghosn, mantan bos Nissan dituduh melakukan laporan palsu yang dianggap telah melakukan pelanggaran keuangan. Menurut warta media Jepang, Taipan kelahiran Brazil melakukan bantahan. Ghosn mengatakan kepada jaksa bahwa ia tidak bermaksud mengecilkan pendapatannya dalam laporan keuangan, kata lembaga penyiaran Jepang NHK.
Baca: Kasus Carlos Ghosn, Ini Perbandingan Gaji Bos Pabrikan Otomotif
Ghosn pun tidak menggunakan haknya untuk tetap diam, melainkan menyampaikan pendapatnya kepada jaksa, lapor NHK, mengutip sumber anonim. Ghosn yang menjadi sosok di balik aliansi raksasa otomotif Nissan-Renault-Mitsubishi akhirnya digulingkan dari bangku pimpinan Nissan pada Kamis 22 November 2018, kendati Renault tetap mempertahankannya sebagai CEO sambil menunggu perkembangan kasus ini.
Jaksa menuduh Ghosn dan seorang pimpinan eksekutif Greg Kelly telah bersekongkol untuk mengecilkan jumlah pendapatan dalam laporan keuangan sebesar lima miliar yen atau sekitar US$ 44 juta. Seperti Ghosn, Kelly juga membantah tuduhan itu dengan mengatakan bahwa uang yang diterima Ghosn adalah hal yang sesuai, menurut laporan media Jepang.
Media setempat melaporkan pada Minggu bahwa Nissan membentuk tim "rahasia" pada awal tahun ini untuk menyelidiki dugaan pelanggaran keuangan.
Baca: Kasus Manipulasi Keuangan, Carlos Ghosn Terancam 10 Tahun Penjara
Tim kecil yang melibatkan anggota dewan Nissan itu melakukan penyelidikan internal secara rahasia untuk menyelidiki kemungkinan Ghosn menghilangkan barang bukti, menurut Kyodo mengutip sumber anonim. Ghosn saat ini ditahan di Tokyo. Jaksa juga mengajukan perpanjangan penahanannya selama 10 hari.
ANTARA