TEMPO.CO, Jakarta - Banyak kecelakaan akibat mobil melintir saat hujan deras. Penyebabnya adalah mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan yang tergenang air hujan atau biasa disebut aquaplaning. Nah, Daihatsu bersama GT Radial memberikan tips menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh aquaplaning dalam talkshow secara virtual beberapa waktu lalu.
Senior Instructor dari SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) Sony Susmana mengatakan, salah satu tips berkendara secara aman saat memasuki musim penghujan, salah satunya adalah dalam menghadapi kondisi aquaplaning. Dalam situasi ini, ban kehilangan traksi saat melewati genangan air dalam kecepatan tinggi dan memberikan efek mobil serasa melayang di atas air bagi pengendaranya.
Aquaplaning merupakan penyebab kecelakaan saat hujan, karena pengemudi salah mengantisipasi kondisi ini.
Baca juga:
“Ketika berkendara saat turun hujan, yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan, pindah ke lajur lambat, dan amati kondisi sekitar,” kata Sony dalam keterangan resmi, Senin, 30 November 2020.
Ketika berkendara saat turun hujan, dia melanjutkan, yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan, pindah ke lajur lambat, dan amati kondisi sekitar. Kalau pandangannya kurang, bantu dengan menyalakan lampu utama.
Dia menyarankan agar jangan menyalakan lampu Hazard saat hujan, karena akan membuat pengemudi belakang menjadi bingung. “Saat melewati genangan air, antisipasinya adalah mengangkat kaki dari pedal gas, tahan kemudi ke arah depan dan jangan melakukan pengereman agar laju mobil tetap lurus dan tidak mengalami selip,” kata Sony.
Menurut Sony, apabila terjadi kondisi selip, pengendara bisa mencoba merasakan kondisi selip terjadi pada roda bagian depan atau belakang. JIka selipnya berasal dari roda depan (understeer) dan mobil mengarah ke kiri atau kanan, segera lawan steer secara halus ke arah tujuan, untuk meminimalisir gejala understeer.
Namun, kata dia, jika selip terjadi pada roda belakang alias oversteer, segera putar steer sesuai dengan arah mobil itu dan jangan melakukan banting steer agar mobil berputar pada porosnya. “Namun yang perlu tetap diingat, tingkat keberhasilannya sangat ditentukan bergantung pada kondisi,” tutur Sony.
Senada dengan Sony, Zulpata dari GT Radial menjelaskan, ban merupakan faktor terpenting dalam menghadapi kondisi aquaplaning. Walaupun ban sudah melewati berbagai uji pengetesan, termasuk diperuntukkan untuk kondisi jalan yang basah, tapi pengemudi tetap harus mengecek kondisi ban saat menghadapi musim hujan.
Ulir atau pola kembangan pada ban, Zulpata berujar, adalah tempat mengalirnya air saat melewati genangan air. Jika ban tidak ada kembangannya atau sudah botak, maka resiko selip menjadi lebih besar.
“Walaupun ban tidak ada masa kadaluarsa, ban harus tetap dirawat agar tetap awet dan tidak cepat botak dengan memperhatikan selalu tekanan anginnya,” kata Zulpata.
Customer Satisfaction & Value Chain (CSVC) Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Elvina Afny berharap, melalui sharing yang digelar, Sahabat Daihatsu—sebutan konsumen Daihatsu—bisa tetap beraktivitas dengan lebih aman dan nyaman ketika musim hujan.
“Sahabat juga dapat memastikan kendaraannya agar selalu dalam kondisi prima dengan melakukan service rutin di bengkel resmi Daihatsu terdekat,” ujar Elvina.