TEMPO.CO, Yogyakarta - Pabrikan traktor Quick dan pengecoran logam CV Karya Hidup Sentosa (KHS) yang akan memasok mesin dan rangka mobil Mahesa Nusantara ternyata telah memproduksi mini truck. Mereka memberi nama dengan Quick Truck. “Ini memang truk mini untuk membantu operasional para petani kelapa sawit,” ujar Wakil Kepala Departemen Pemasaran CV. Karya Hidup Sentosa Yogya, Sudadyo ditemui Tempo Jumat 6 Oktober 2017.
Pabrikan Quick tersebut telah dua bulan lalu telah mendistribusikan Quick Truck tersebut ke berbagai daerah sentra perkebunan kelapa sawit. Truk berkapasitas mesin 500 cc itu seluruh bodi dan kerangkanya merupakan buatan perusahaannya. Namun mesinnya masih menggunakan mesin dari pabrikan Jepang, Kubota.
Baca: Penjelasan Pabrik Quick Soal Mahesa Nusantara Pakai Mesin Kubota
“Dua bulan ini kami sudah produksi sebanyak 50 unit untuk dikirim ke perusahaan perusahaan yang mengelola perkebunan sawit di Indonesia,” ujarnya. Seperti ke perusahaan kelapa sawit di daerah Pangkalan Bun dan Pontianak di Pulau Kalimantan, Lampung, Medan Sumatera Utara dan juga Pekan Baru Riau.
Quick Truck ini menggunakan mesin penggerak diesel Kubota 14 HP dengan penggerak roda belakang. Dimensinya cukup mini untuk sebuah truk yakni hanya memiliki panjang 3,5 meter lebar 1,4 meter dan tinggi 2,1 meter.
Meski mini, namun truk ini cukup kuat dengan kapasitas angkut 600 kg. Truck ini diklaim kokoh dan awet karena menggunakan rangka Model Ladder dan nyaman dioperasikan dengan Ground Clearence 250 milimeter serta didukung roda besar. “Truk kecil ini mampu beroperasi di Jalan offroad,” ujarnya.
Baca: Begini Kesiapan Pabrik Traktor Memasok Rangka Mahesa Nusantara
Karena masih baru memulai produksi, truk ini dijual dengan harga sangat kompetitif guna mengimbangi produk kompetitor sejenis khususnya dari Cina. “Kami jual Rp 55 juta per unitnya,” ujar Sudadyo.
Meskipun memproduksi angkutan sendiri, Sudadyo mengatakan produk Quick Truck ini tak akan bersaing dengan mobil Mahesa Nusantara yang diinisiatori Sukiyat. "Truk kami tak bisa beroperasi di jalanan umum, karena tujuannya untuk medan perkebunan, bukan mobil penumpang seperti Mahesa," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO