TEMPO.CO, Jakarta - Go-Jek atau Gojek menggandeng Kementerian Perhubungan dan Queenrides mengadakan safety riding workshop khusus untuk para mitra driver perempuan GO-JEK di Kantor GO-JEK Pasaraya, Jakarta pada Selasa, 27 November 2018.
Founder and CEO Queenrides, Iim Fahima Jachja memberikan beberapa tips berkendara untuk perempuan dalam acara ini. Ia menjelaskan, sebetulnya tidak ada beda antara laki-laki dan perempuan dalam berkendara.
Baca: Begini Cara Gojek Tingkatkan Skill Berkendara Pengemudi Wanita
"Terpenting adalah mengecek semua kendaraan sedetail mungkin mulai dari perlengkapan berkendara apakah sudah sesuai dengan standar keselamatan seperti helm, sarung tangan, sepatu, jaket. Juga cek kondisi kendaraan seperti rem, oli mesin, dan lain-lain.
Tak kalah penting, lanjut dia, juga pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat. Jika sedang sakit usahakan jangan paksakan untuk berkendara. "Misalnya kita sedang flu kemudian minum obat, itu sebenarnya sudah tidak boleh berkendara karena efek obat bikin ngantuk dan kondisi fisik sedang tidak fit," ujarnya.
Menurut dia, kesalahan yang dialami oleh wanita saat berkendara rata-rata disebabkan karena kurang konsentrasi. Kecenderungan perempuan itu banyak pikiran. Bahkan sempat ramai meme perempuan naik motor lampu sein belok kiri, eh malah motornya belok kanan. "Jadi pikirannya ke mana-mana," ujarnya.
Belum lagi saat ini sudah musim hujan, ia menyarankan pakailah jas hujan yang aman, jangan model jubah yang panjang sehingga bisa menyebabkan terselip di jari-jari ban.
Berkendara di jalanan membuat kulit kusam, perempuan perlu menjaga penampilan meski tiap hari berkendara naik motor. "Merawat kecantikan diri juga harus dipikirkan, misalnya memakai sunblock biar kulit tidak gosong," kata dia.