TEMPO.CO, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjelaskan mengapa harga mobil All New Ertiga Hybrid masih terjangkau masyarakat. Diketahui mobil hybrid tersebut hanya dijual dengan harga Rp 279 juta.
Sementara beberapa produk elektrifikasi lainnya di Indonesia masih berkisar Rp 500 juta ke atas. Maka dari itu Suzuki Ertiga Hybrid ini masih dikatakan terjangkau untuk masyarakat Tanah Air.
Menurut Marketing Director PT SIS Donny Saputra, harga mobil terjangkau ini tak terlepas dari produksi yang dilakukan secara lokal. Dengan begitu Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) All New Ertiga Hybrid lebih besar, sehingga membantu menekan harga mobil.
“Produk kami juga sudah diproduksi lokal, termasuk mesin dan transmisinya dengan TKDN lebih dari 80 persen, kami berharap dapat lebih tinggi lagi ke depannya. Saat ini sedang bekerja sama dengan vendor-vendor, bagaimana cara agar bisa melokalisasi komponen yang masih impor dari luar,” kata Donny.
“Inilah yang membuat produk kami punya value lebih, ketersediaan part, kecepatan mempersiapkan produk, layanan purnajual rantai distribusi kami juga lebih cepat dan juga pastinya produk yang dijual dengan harga terjangkau,” tambah dia.
Situasi ini diperkirakan dapat mempermudah konsumen Indonesia untuk memiliki mobil elektrifikasi. Menurut Donny, Suzuki sengaja menghadirkan All New Ertiga untuk pelanggan kelas menengah.
Lebih lanjut Donny memberikan pandangannya soal harga mobil elektrifikasi yang masih mahal di pasar Tanah Air. Itu tak terlepas dari penggunaan komponen baterai di Indonesia yang masih rendah.
“Kami melihat sekitar 50 sampai 80 persen dari komponen harga ini adalah komponen baterai lithium-ion dan komponen lainnya. Saat ini penggunaan komponen baterai tersebut juga masih rendah, sehingga harga mobil EV ini masih tinggi,” tutup dia.
Baca: Sean Gelael Rebut Pole Position di WEC 24 Hours of Le Mans Kelas LMP2
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.